Skip to main content

Mengkaji Pentingnya Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenisnya

Laporan keuangan tidak bisa dilepaskan dari suatu perusahaan, entah itu perusahaan rintisan yang masih kecil atau perusahaan skala besar. Dengan laporan keuangan, sebuah perusahaan bisa menunjukkan bagaimana kondisi keuangannya, yang mencakup keuntungan, kerugian, pajak hingga cash flow.
Biasanya, laporan keuangan dibuat oleh seorang akuntan yang disewa atau dipekerjakan oleh sebuah perusahaan. Dengan laporan keuangan yang jelas, pengelola perusahaan bisa menunjukkan pertanggungjawabannya dengan baik di depan direksi atau mungkin pemegang saham.
Nah, apakah laporan keuangan hanya seputar angka, untung, rugi, dan deretan tabel yang membingungkan? Jawabannya tentu saja tidak, ada banyak hal yang harus kita ketahui dari sebuah laporan keuangan perusahaan.

Mengapa Laporan Keuangan Penting untuk Perusahaan?

Laporan keuangan sangat penting untuk sebuah perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki akuntan terbaik atau menggunakan aplikasi pembuatan laporan akuntansi agar laporan finansial bisa berjalan dengan lancar. Nah, pembuatan laporan ini harus dilakukan karena beberapa alasan di bawah ini.

1. Meningkatkan Transparansi

Masalah uang memang sangat krusial dan bisa menyebabkan cukup banyak masalah kalau ada oknum yang kebetulan nakal dan melakukan mark-up pada laporan. Nah, dengan laporan keuangan yang terpusat dan bisa diakses oleh siapa saja, hal-hal seperti ini tidak akan terjadi sehingga apa pun yang dialami oleh perusahaan bisa berjalan dengan lebih transparan.
Dengan melihat laporan, semua orang akan tahu seberapa besar sebenarnya keuntungan kotor yang dimiliki oleh perusahaan dan seberapa besar keuntungan bersihnya. Lalu berapa pajak yang harus dibayarkan oleh masing-masing pemegang saham dari keuntungan yang didapatkan? Dengan laporan keuangan, hal seperti ini jadi lebih mudah diawasi.

2. Mengevaluasi Kewajiban Pajak Perusahaan

Perusahaan memang bekerja untuk mencari keuntungan. Namun, kewajiban pajak juga tidak boleh dilupakan. Dengan membayar pajak, perusahaan sudah ikut berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Selain itu, dengan membayar pajak, perusahaan juga akan dikategorikan sebagai usaha yang bersih dan taat aturan.
Penghitungan pajak perusahaan besar tentu lebih rumit dibandingkan usaha kecil. Itulah kenapa dibutuhkan akuntan untuk membuat laporan keuangan perusahaan yang di dalamnya terdapat pajak. Selain menggunakan akuntan, saat ini juga ada platform yang digunakan untuk melakukan penghitungan pajak dan pembuatan laporan secara langsung seperti Finata.

3. Meminimalkan Kesalahan

Pembuatan laporan secara rutin dilakukan untuk menghindari suatu kesalahan. Pada perusahaan yang dalam sehari melakukan lebih dari puluhan bahkan ratusan transaksi, baik utang, tunai, atau piutang. Salah sedikit saja bisa menyebabkan masalah besar. Nah, laporan keuangan bisa digunakan untuk meminimalkan kesalahan.
Kalau ada sedikit kesalahan maka pengecekan bisa dilakukan, misal tanggal berapa atau bulan berapa. Transaksi bisa dicek satu persatu untuk mendapatkan kesalahan dan bisa segera dibenarkan.

4. Membangun Kepercayaan

Laporan finansial dibuat untuk membangun kepercayaan yang sangat penting. Perusahaan yang sebagian besar berbentuk perseroan biasanya memiliki pemegang saham yang jumlahnya banyak. Nah, laporan ini digunakan untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan selama setahun ke belakang baik itu untung atau rugi.
Dengan laporan yang baik dan disusun dengan rapi, kemungkinan besar pemilik saham akan menaruh kepercayaan yang besar pada perusahaan. Kalau laporannya tidak baik atau dibuat asal-asalan saja, kemungkinan besar menurunkan rasa percaya. Bisa jadi para pemilik saham memilih pimpinan baru agar perusahaan berjalan dengan lancar.
Kepercayaan juga harus dibangun dengan rekanan kerja khususnya tempat kita melakukan utang. Dengan laporan keuangan, kita akan tahu kapan saja utang jatuh tempo dan harus melakukan pembayaran. Kalau kita tidak kunjung membayar padahal sudah jatuh tempo, hubungan baik bisa saja merenggang.

5. Memperbaiki Siklus Pembayaran

Secara umum, perusahaan akan memiliki dua kategori dalam pembukuan keuangannya. Pertama adalah nilai utang yang dimiliki, dan kedua adalah piutang yang belum diterima. Utang dan piutang ini biasanya memiliki jatuh tempo sehingga pencatatan harus dilakukan dengan baik dan bisa terlihat dalam laporan yang dibuat.
Misal perusahaan memiliki piutang yang cukup banyak. Kalau tidak ada dalam laporan kapan saja jatuh temponya, kita tidak akan tahu, mana saja yang perlu ditagih dan mana yang belum. Kalau masalah piutang tidak diperhatikan dengan baik, keuangan perusahaan bisa saja terganggu, Apalagi kalau mendekati awal bulan dan harus menggaji para pegawainya.
Selanjutnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perusahaan harus menjaga rasa percaya pemilik saham atau rekanan kerja. Kalau utang tidak dibayarkan saat jatuh tempo, kemungkinan besar akan mengganggu hubungan kerja di masa depan. Kalau ada uang lebih di laporan keuangan biasanya terlihat dan yang harus dicurigai dahulu adalah utang yang dimiliki.

6. Memudahkan Pengambilan Keputusan

Dengan melihat laporan keuangan yang dibuat setahun sekali atau setiap periode tertentu, perusahaan bisa menyatakan apakah mereka mendapatkan keuntungan atau kerugian. Dari laporan ini juga terlihat seperti apa perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan entah yang berhubungan dengan aset atau penjualan produk yang diproduksi.
Kalau ada tren ke arah positif yang dilihat dari laporan keuangan, perusahaan hanya bisa melakukan dua hal. Pertama adalah tetap mempertahankan hal itu. Selanjutnya, perusahaan akan mengambil keputusan untuk berinovasi atau menambah pegawai. Kalau dari laporan terlihat ada tren negatif, maka yang bisa dilakukan oleh perusahaan akan melakukan penghematan atau pemecatan.

Apa Manfaat Laporan Keuangan?

Laporan keuangan perusahaan memiliki banyak sekali manfaat. Selain beberapa poin alasan yang telah dibahas sebelumnya, laporan juga akan memberikan beberapa manfaat nyata di bawah ini.

1. Mengetahui Untung atau Rugi

Sederhana saja, semua pemilik saham atau dewan direksi selalu membutuhkan kata untung atau rugi sebelum laporan dijelaskan. Untung dan rugi akan terlihat dengan jelas dari laporan keuangan yang dibuat. Kalau perusahaan mendapatkan keuntungan, kemungkinan besar akan terjadi peningkatan jumlah saldo. Hal senada juga bisa dilihat kalau perusahaan mendapat kerugian.
Keuntungan dan kerugian bisa dianalisis penyebabnya dari laporan keuangan. Misal kerugian besar terjadi karena ada produk yang cacat atau banyak yang tidak laku. Selanjutnya mendapatkan keuntungan karena penjualan terus meningkat dan bisa melakukan penetrasi pasar yang lebih luas.

2. Mudah Mendapatkan Investor

Laporan keuangan juga bermanfaat untuk mendapatkan investor. Kalau sebuah perusahaan bisa membuat laporan dengan baik dan menunjukkan tren kenaikan yang menjanjikan, mereka akan mudah mencari investor. Misal perusahaan ingin melakukan perluasan usahanya. Dengan menunjukkan dan mempresentasikan laporan keuangan yang dimiliki investor akan tertarik.
Itulah kenapa laporan keuangan harus dibuat dengan baik agar tidak terjadi masalah pada perusahan dan menarik perhatian investor. Dengan laporan keuangan yang mudah dibaca, mudah dianalisis, dan tidak membingungkan, investor tidak akan terlalu banyak berpikir untuk memberikan sejumlah uangnya demi kemajuan bersama.

3. Mengetahui Utang dan Piutang dengan Jelas

Orang awam akan menganggap perusahaan dikatakan untung kalau dalam saldonya ada banyak uang. Padahal sebenarnya tidak demikian. Meski ada banyak uang, bisa jadi itu merupakan utang yang belum dibayarkan. Sebaliknya, uang terlihat sangat sedikit, tapi piutang yang dimiliki sangat banyak dan hampir semuanya mendekati jatuh tempo.
Inilah kegunaan laporan keuangan yang sering terlewatkan. Dengan menggunakan laporan ini Anda akan tahu secara aktual, berapa sebenarnya keuntungan atau dana yang dimiliki oleh perusahaan. Kalau jumlah piutang lebih banyak dari utang, kemungkinan besar masih untung. Kalau utang lebih banyak, kerugian akan terjadi.

4. Manajemen Aset

Dengan menggunakan laporan keuangan, khususnya yang berbasis aplikasi atau platform seperti Finata, Anda bisa mendata semua aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset ini bisa berupa apa saja termasuk tanah hingga barang. Semua bisa dicatat dengan baik dan ikut dilaporkan saat dilakukan rapat.

5. Penghitungan Payroll

Laporan keuangan juga mencakup masalah payroll atau gaji yang harus dibayarkan kepada pekerja yang ada di perusahaan. Dengan menggunakan laporan keuangan, penggajian akan berjalan dengan lebih mudah dan akurat. Selain itu, setiap orang juga memiliki pemikiran sendiri-sendiri dan bisa dilihat kapan pun dan di mana pun.
Di dalam payroll biasanya terdapat juga masalah bonus, tunjangan, potongan, dan hal lain yang tidak semua orang sama. Dengan melakukan penginputan, penghitungan akan berjalan dengan baik sehingga tidak ada orang yang mendapat gaji terlalu kecil atau terlalu besar karena semuanya sudah masuk dalam laporan keuangan.

6. Analisis yang Mudah

Tidak semua orang bisa membaca deretan tabel dengan mudah dan melakukan analisis hingga menyimpulkan sesuatu. Laporan keuangan dibuat secara detail dan juga memberikan ringkasan dalam bentuk tabel atau grafik yang bisa dilihat dan dianalisis secara langsung. Misal dari data yang disampaikan terjadi tren baik atau untung.
Dengan membuat laporan keuangan, perusahaan bisa menyajikan cukup banyak data yang mudah dipahami dan dianalisis. Dari sini perusahaan dan pemegang saham bisa menentukan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan ke depannya. Apakah harus melakukan inovasi, tetap melakukan hal yang sama, atau melakukan PHK untuk berhemat.

7. Mencatat Semua Data Penting

Saat membuat laporan keuangan khususnya menggunakan platform seperti Finata, perusahaan bisa menyimpan banyak sekali data penting di satu tempat dan bisa diakses oleh beberapa orang secara langsung. Data yang bisa dimasukkan dalam laporan keuangan mencakup data transaksi yang dilakukan, data pemilik perusahaan, hingga data pegawai yang bekerja.
Semuanya akan tersimpan rapi sehingga kalau dibutuhkan tinggal dicari atau langsung dicetak sesuai dengan kebutuhan. Kalau Anda menggunakan Finata, data di atas bisa diinputkan secara langsung untuk memudahkan pembuatan laporan termasuk di dalamnya ada payroll dan SPT perorangan atau perusahaan.

8. Menyederhanakan Banyak Hal

Kegunaan laporan keuangan yang terakhir adalah penyederhanaan. Anda bisa menyajikan data yang perlu diberikan dan tetap bisa menunjukkan hasil yang lebih detail kalau dibutuhkan. Dengan laporan, siapa saja bisa membaca dan memahami meski memiliki keterbatasan ilmu.
Masalah penyederhanaan ini juga diterapkan pada software akuntansi dan pajak, Finata. Transaksi yang dimasukkan hanya pemasukan dan pengeluaran saja. Dengan penyederhanaan ini, pengguna tidak akan melakukan kesalahan dan transaksi bisa dicatat dengan benar.

Mengenal Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki beberapa jenis. Biasanya perusahaan akan menyediakan laporan yang dibutuhkan saja atau membuat semuanya secara lengkap. Berikut jenis laporan keuangan yang harus kita tahu.

1. Neraca Keuangan

Neraca keuangan adalah laporan yang di dalamnya berisi ringkasan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset ini terdiri dari aset bergerak, tidak bergerak, dan aset lainnya. Selanjutnya kewajiban keuangan perusahaan seperti pajak yang harus dibayarkan. Laporan keuangan jenis ini biasanya dibuat pada akhir periode atau setahun sekali.
Neraca keuangan akan menunjukkan seperti apa kondisi keuangan yang sedang terjadi. Kalau dari analisis terlihat baik, pengambilan keputusan bisa dilakukan. Neraca ini juga menunjukkan dari mana asal dana dan sumber daya yang dimiliki perusahaan saat ini.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan ini lebih khusus menunjukkan laba dan rugi dari suatu perusahaan. Laporan akan dibuat setiap bulan, beberapa bulan, dan tahunan. Laporan ini akan menunjukkan dari mana saja keuntungan berasal dan pengeluaran yang dilakukan. Dari laporan ini bisa dievaluasi juga bagaimana pendapatan bisa dinaikkan atau meminimalkan pengeluaran.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan (Cash Flow) hanya menunjukkan laporan uang masuk dan keluar saja. Berbeda dengan laporan sebelumnya, kas hanya memasukkan laporan transaksi tunai. Transaksi dengan sistem kredit atau sejenisnya tidak dimasukkan.

4. Laporan Jatuh Tempo Piutang

Sebenarnya laporan jatuh tempo ini tidak hanya berhubungan dengan piutang saja, tapi juga utang. Namun, karena piutang berdampak langsung dengan perusahaan khususnya dalam hal masuknya uang, laporan harus dibuat. Biasanya laporan keuangan jenis ini akan dibuat setiap bulan untuk mengetahui piutang mana yang bisa segera ditagih dan mana yang masih lama.
Dari laporan piutang ini akan terlihat dengan jelas, mana saja rekanan yang memang menjalankan kewajibannya dengan baik dan membayar utangnya tepat waktu. Selain itu akan terlihat juga mana rekan kerja yang agak susah membayar sehingga kemungkinan kerja sama di masa depan perlu dipikirkan ulang.

5. Laporan Bujet Vs Aktual

Suatu perusahaan pasti memiliki bujet yang dialokasikan untuk membuat produk atau jasa dan diharapkan mendapatkan untuk tertentu. Nah, dalam perjalanan bisnis tentu akan ada masalah yang menyebabkan bujet menyusut atau bujet tidak sesuai dengan harap khususnya kalau dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan.
Dengan membuat laporan keuangan, hal-hal seperti ini akan terlihat dengan sangat jelas. Kalau perusahaan melakukan pertemuan bulanan, bagian yang tidak menghasilkan keuntungan maksimal bisa dimodifikasi atau diganti dengan yang lain. Biasanya laporan ini akan disertai dengan neraca keuangan terbaru.
Demikian ulasan tentang pentingnya laporan keuangan dan jenis-jenisnya. Nah, kalau Anda memiliki perusahaan kecil atau startup dan ingin membuat laporan keuangan yang berkelas dan jelas, ada baiknya menggunakan software Finata. Dengan menggunakan Finata, Anda akan mendapatkan cukup banyak keuntungan di bidang keuangan.
Finata menyediakan fitur master data yang menyimpan berbagai data utama perusahan termasuk di dalamnya ada data pegawai. Selanjutnya transaksi yang masuk dan keluar bisa dicatat dengan lebih sederhana dan tidak membingungkan. Finata juga bisa melakukan sensor keuangan sehingga terlihat jelas kalau ada masalah.
Terpenting dari semua, masalah pajak yang sangat rumit, payroll, pajak pegawai, hingga laporan akan dilaporkan dengan lengkap. Yang perlu Anda lakukan hanya mengisi data dan memilih jenis laporan yang ingin dicetak. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memakai Finata, bukan? Semoga ulasan di atas bermanfaat dan membantu Anda dalam pengelolaan keuangan.

Comments

Popular posts from this blog

Reformasi Pajak Online di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0  adalah fenomena terbaru di dunia industri saat ini. Revolusi industri menandakan terjadinya perubahan besar terhadap cara manusia memproduksi sebuah barang. Beberapa hal yang dahulu sulit dilakukan, kini menjadi lebih mudah, murah, dan cepat berkat perubahan tersebut. Ada beberapa poin penting yang disorot dalam revolusi industri 4.0, yaitu optimalisasi manfaat internet di segala bidang, kemajuan teknologi berupa  big data , penggunaan  cloud   computing , dan hadirnya  machine learning.   Daftar isi: 1. Reformasi Sistem Pajak 2. Keunggulan Sistem Perpajakan yang Baru 3. Yuk, Bijak Mengelola Pajak Badan Usaha Bukan hanya berpengaruh terhadap bidang ekonomi, kondisi ini mengubah berbagai lini kehidupan, mulai dari politik hingga budaya. Tak ketinggalan, sistem perpajakan juga ikut terdampak oleh revolusi industri 4.0 ini, salah satunya melalui teknologi  cloud . Pentingnya  cloud   accounting  dalam perkembangan bisnis  online  dapat dilihat di sini.

Cara Memulai Bisnis Properti Tanpa Perlu Modal Besar

Cara Memulai Bisnis Properti Cara memulai bisnis properti  mungkin pernah menjadi daftar pencarian Anda. Berbicara seputar bisnis hampir setiap orang ingin memiliki suatu usaha yang lancar tanpa gangguan. Berbagai bisnis barangkali bisa dicoba sesuai dengan minat dan modal yang dimiliki. Akan tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua bisnis memerlukan modal yang cukup besar untuk memulainya. Karena kerapkali para pebisnis pemula masih kesulitan dalam memulai usaha dan terhalang oleh modal yang terbatas. Jika Anda ingin berbisnis di bidang properti, maka jangan membentuk pikiran bahwa properti memerlukan modal yang besar. Karena mindset demikian sebenarnya masih keliru. Bisnis properti dapat dimulai dengan modal kecil. Sektor di bidang ini memang dinilai banyak mendatangkan keuntungan dan menjanjikan. Maka dari itu ketahui cara memulai bisnis di bidang ini untuk menambah wawasan. Memulai Bisnis Dengan Rasa Optimis Dan Percaya Diri Apapun kegiatannya tentu diawali d